Kisah Bayi-Bayi Ajaib

Stock : Ready Stock 9.0 pcs
Berat : 0,37 Kg

    Rp 45 000,00 Rp 38 250,00 38250.0 IDR

    Rp 45 000,00

    Kombinationen existerar inte.

    Lägg i kundvagnen Köp nu

    This product has no valid combination.


    30-dagar pengarna tillbaka garanti
    Fri Leverans i Sverige
    Köp nu, få om 2 dagar

    0 review

      Submit your review about this Product


    Please Sign in to rate this Product


    KISAH BAYI-BAYI AJAIB

    Mendulang faidah dari hadits Rasulullah ﷺ tentang bayi-bayi yang bisa berbicara serta pelajaran-pelajaran didalamnya

    ====================================


    Buku ini tidak lain merupakan Khutbah Jum'at yang beberapa kali disampaikan dimasjid-masjid oleh penulis, yakni 'Abdul Ghani Ahmad an-Nafadh -hafizhahullah-.

    Kemudian penulis melakukan penelusuran lebih jauh terhadap hadits-hadits yang berkaitan dengan tema ini, khususnya nama-nama bayi yang diberi kemampuan berbicara ketika masih berada dalam buaian.

    Disertakan pula beberapa faidah dan nasihat yang dapat dipetik dari kisah mereka.


    Dalam hadits shahih yang panjang diriwayatkan oleh Imam Muslim -rahimahullah- dari shahabat Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- disebutkan tentang tiga bayi yang dapat berbicara ketika masih berada dalam buaian, yaitu:

    1.'Isa bin Maryam.

    2.Bayi dalam perkara Juraij.

    3.Bayi yang sedang menyusu kepada ibunya dan berdoa yang bertentangan dengan keinginan ibunya.


    Sungguh Allah telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada manusia, bahkan dengan nikmat tersebut Dia melebihkan mereka diantara makhluk-makhluknya yang lain.

    Allah berfirman,


    وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا


    "Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna".

    (QS.Al-Isra' : 70)


    Diantara begitu banyak nikmat yang diberikan yaitu nikmat "nuthq"(berbicara) dan "bayan"(penjelasan).

    Allah  berfirman,


    اَلرَّحۡمٰنُۙ (١) عَلَّمَ الۡقُرۡاٰنَؕ (٢) خَلَقَ الۡاِنۡسَانَۙ (٣) عَلَّمَهُ الۡبَيَانَ (٤)


    "(Allah) Yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan al-Qur'an. Dia telah menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara".

    (QS Ar-Rahman : 1-4)


    Perkara ini yakni bayi dapat berbicara ketika masih dalam buaian merupakan ujian keimanan seorang muslim untuk mengimaninya jika hadits yang dibawakan shahih sesuai kesepakatan ulama hadits ataupun tercantum dalam Al-Qur'an, sebagaimana Allah Tabâraka Wa Ta'âla berfirman,


    فَاَشَارَتْ اِلَيْهِۗ قَالُوْا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِى الْمَهْدِ صَبِيًّا


    "Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”

    (QS.Maryam : 29)


    Diakhir pembahasan buku ini dikupas mengenai hukum "nasab anak karena perzinahan, pernikahan beda agama, warisan untuk anak hasil zina, dan lain-lain".


    Buku ini sangat banyak faidahnya bagi kaum muslimin, selain memaparkan kajian tentang bayi-bayi yang Allah Tabâraka Wa Ta'âla kehendaki untuk dapat berbicara saat masih dalam buaian, juga dilengkapi dengan intisari hikmah yang dapat diambil dari peristiwa diluar kebiasaan ini, terkait hukum-hukum syari'at dan muamalah khususnya hubungan dan akhlak anak terhadap orangtua.